Blogger Widgets SELAMAT DATANG DI PELANGI4D, RAIH KEMENANGAN BERSAMA KAMI, SATU-SATU-NYA AGEN TERPERCAYA UNTUK JUDI ONLINE ANDA

cuser

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 17 Agustus 2016

Kehebatan di Balik Emas Olimpiade Tontowi/Liliyana Natsir





Tontowi/Liliyana bermain tanpa cela saat berhadapan dengan Chan/Goh. Baik Tontowi maupun Liliyana sama-sama sukses menjalankan peran mereka masing-masing.
Berikut rincian performa Tontowi dan Liliyana di babak final yang berlangsung di Riocentro, Rabu (17/8).

  Tontowi Ahmad
Tontowi Ahmad menunjukkan kedewasaan bermain di laga final Olimpiade ini. Tontowi yang tampil di babak final ini bukanlah Tontowi yang mudah panik dan tak percaya diri yang kadang terlihat di sejumlah kekalahan duet Tontowi/Liliyana sebelumnya.

Sebagai pemain putra di ganda campuran, Tontowi melakukan tugasnya dengan sangat baik. Pria asal Purwokerto ini bisa melakukan cover lapangan dengan sempurna. Ia berlari ke tiap sudut lapangan untuk mengambil shuttlecock, memberikan kepercayaan pada Liliyana untuk tetap tenang dan fokus pada permainan di depan net.

Pukulan Tontowi di laga final sangat variatif dan membingungkan lawan. Sebagai pemain yang sering bergerak di belakang, Tontowi tak hanya menghunjamkan smash pada lawan.

Dropshot Tontowi juga bisa jadi senjata mematikan untuk merebut poin, pun begitu halnya dengan drive yang dia lakukan. Dengan banyaknya variasi pukulan yang dilakukan Tontowi, maka smash-nya jadi lebih mematikan karena Chan/Goh kesulitan untuk menebak serangan seperti apa yang bakal dilancarkan oleh Tontowi.

Fokus Tontowi pun benar-benar berada di titik tertinggi. Tak ada lagi Tontowi yang lengah di momen final kali ini. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya meraih banyak poin yang langsung ia dapatkan lewat return service.

Tontowi bahkan bisa membaca sejumlah flick service yang dilakukan Chan/Goh ke arah belakang. Alih-alih berharap Tontowi mati langkah, ganda Malaysia itu justru dihadiahi smash keras Tontowi yang langsung berubah poin.

  Liliyana Natsir
Liliyana Natsir memperlihatkan bahwa dia adalah tipikal pemimpin di lapangan. Ia bisa membimbing Tontowi yang secara usia dan pengalaman ada di bawahnya dengan brilian. Liliyana menunjukkan bagaimana caranya tampil di final Olimpiade tanpa terlilit banyak tekanan dan hal itu akhirnya berdampak positif pada Tontowi.

Liliyana menampilkan bahwa usianya yang akan menginjak 31 tahun bukanlah penghalang baginya.

Liliyana menampilkan sebuah pertunjukan dan pembuktian bahwa ia bisa secepat dan segesit beberapa tahun lalu saat berada di depan net.

Liliyana terus berada dalam posisi siaga saat ada di depan net. Potongan-potongan yang dilakukan dalam menghalau jalur laju shuttlecock menyulitkan duet Chan/Goh untuk mengembangkan permainan.


Chan/Goh semakin sulit mendapatkan ritme karena Liliyana dengan piawai mengatur pola lewat netting-netting tipisnya sehingga Tontowi/Liliyana selalu berada dalam posisi menyerang.

Saat Chan/Goh sukses memaksa Liliyana bergerak ke belakang, Liliyana pun menunjukkan bahwa kekuatan pukulannya pun cukup untuk merobohkan defense lawan. Hal itu semakin membuat Chan/Goh kebingungan untuk mencari celah yang ada di Tontowi/Liliyana.

Kebiasaan buruk Liliyana dalam hal komunikasi pada Tontowi saat kondisi mereka dalam tekanan sama sekali tak terlihat di gelaran final, juga sepanjang Olimpiade. Liliyana dan Tontowi terus bersinergi pada tiap kondisi yang mereka hadapi di lapangan.

Alhasil, Tontowi/Liliyana pun sukses tampil dominan dari awal hingga akhir pertandingan.(ptr)

0 komentar:

Posting Komentar